PESAN SANG IBU
Karya : WIDJI THUKUL
Tatkala aku menyarungkan pedang .....
dan bersimpuh diatas pangkuannya ....
tertumpah rasa kerinduanku pada sang ibu ....
tangannya yang halus mulus membelai kepalaku ...
bergetarlah seluruh jiwa ragaku ...
namun sang ibu berkata ....
anakku sayang ...
apabila kakimu sudah melankah ditengah padang ...
tancapkanlah kakimu dalam-dalam ...
dan tetaplah terus bergumam...
sebab gumam adalah mantera dari dewa-dewa
gumam mengandung ribuuan makna ,...
apabila gumam telah bersatu dengan jiwa raga ...
maka gumam akan berubah menjadi teriakan-teriakan ,....
yang nantinya akan berubah menjadi gelombang salju yang besar ...
yang nantinya akan mampu merobohkan istana yang penuh kepalsuan ....
gedung-gedung yang dihuni kaum munafik ....
tatanan negeri ini sudah hancur ankku ...
dihancurkan oleh sang penguasa negeri ini ....
mereka hanya bisa bersolek didepan kaca ....
tapi membiarkan punggungnya penuh noda ...
dan penuh lendir hitam yang baunya kemana-mana ...
mereka selalu menyemprot kemaluannya dengan parfum luar negeri ...
diluar berbau wangi ...
di dalam penuh dengan bakteri ...
dan hebatnya ....
sang penguasa NEGERI ini ....
pandai bermain akrobatik ....
tubuhnya mampu dilipat-lipat...
yang akhirnya ...
pantat dan kemaluannya sendiri mampu dijilat-jilat
Anakku ...
apabila pedang sudah kau cabut...
janganlah surut .... janganlah bicara soal menang dan kalah...
sebab menang dan kalah hanyalah mimpi-mimpi...
mimpi-mimpi muncul dari sebuah keinginan ,....
keinginan hanyalah sebuah khayalan ...
yang hanya akan melahirkan harta dan kekuasaan ....
harta dan kekuasaan hanyalah balon-balon sabun yang terbang di udara....
Anakku ...
asahlah pedangmu ...
ajaklah mereka bertarung di tengah padang ...
lalu tusukkan pedangmu ditengah-tengah selangkangan mereka ...
biarkan darah tertumpah di NEGERI ini ...
satukan gumammu menjadi REVOLUSI !!!!
VIDEO :